Wednesday, November 28, 2012

Pantai Blanakan,Kabupaten Subang

| Wednesday, November 28, 2012
paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Pantai Blanakan,Kabupaten Subang

Informasi

Penagkaran Buaya (belajarsubang.blogspot.com)

Wana Wisata Blanakan dengan luas 131,7 ha terletak pada ketinggian 0 – 1 m dpl., Konfigurasi lapangan umumnya datar. Kawasan ini mempunyai curah hujan 1210 mm/tahun, dengan suhu udara rata-rata 28oC.

Potensi Wisata :
  • Penangkaran Buaya
  • Hutan Mangrove
  • Fresh Sea food
Pemandangan alam dengan hutan pantai, dan kegiatan wisata harian yang dapat dilakukan berpa mancing, berkemah dan bersampan.

Penangkaran buaya yang telah dikembangkan sejak tahun 1989 termasuk salah satu kawasan wisata yang banyak mendapat perhatian dari wisatawan. Hingga saat ini terdapat 236 buaya muara yang dulunya dikirim dari Kalimantan.

Pada bulan-bulan tertentu (Oktober - November) setiap tahunnya selalu diadakan upacara tradisional para nelayan yang dikenal dengan pesta laut, yaitu upacara sakral dengan membuang kepala kerbau ke tengah laut.

Blanakan diambil dari historis keluarga Buyut Perahu yaiut asal kata Belah Sanak (Bahasa Indramayu) yang berarti :
  • belah berarti pecah/pisah
  • sanak berarti dulur/saudara atau keluarga
Indramayu adalah salah satu nama tempat yang sekarang menjadi Kabupaten yang tidak jauh letaknya dengan Kecamatan Blanakan termasuk Pantai Jawa Bagian Utara, asal Buyut Perahu tinggal dahulu dan Kibuyut Perahu berlayar bersama istrinya dan adiknya untuk mencari nafkah, dalam perjalanannya mereka singgah di salah satu tempat yaitu (Blanakan sekarang). Ketiga orang tersebut hidup mencari makanan di Blanakan. Pada suatu hari Kibuyut Perahu bermaksud mencari mencek (kijang). Pagi hari sekali Kibuyut berangkat berpesan pada istri dan adiknya agar tidak ikut berburu. Setelah seharian mencari Kijang kemudian kibuyut pulang dengan membawa hasil, sesampainya di rumah Kibuyut langsung membuka rumahnya, ternyata Kibuyut mendapati istri dan adiknya. Tak lama kemudian Kibyut menikah lagi dengan seorang istri asal Blanakan (sekarang) . Kibuyut Perahu berterus terang kepada istrinya yang baru tentang aib yang menimpanya, dan berkata “Saya lebih baik belah sanak dari pada hidup malu sehingga dari kata-kata itu mereka menyebutnya kampung belah sanak oleh anak Kibuyut Perahu Kampung tersebut diubah menjadi Blanakan.

Fasilitas yang sudah tersedia di Wana Wisata Blanakan ini adalah loket penjualan karcis, pos jaga, pondok kerja, tempat parkir, jalan setapak, air bersih, shelter, mushola, tempat duduk, menara pengintai/tribun, ayunan, tempat sampah dll.

Wana Wisata ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dari Pamanukan 25 km, 62 km dari Subang. Kondisi jalan beraspal.

( http://www.westjavaecotourism.com/ )

Related Posts

No comments:

Post a Comment