Kampung Wisata Jogja: Menyusuri Keramahan Masyarakat Jogja - Yogyakarta (Jogja) memang kota yang ramah. Masyarakatnya yang tepa slira dan menghormati siapa pun yang singgah di Kota Pelajar ini, membuat Jogja menjadi tempat yang menyimpan kenangan manis.
Begitu juga dengan turis mancanegara. Banyak turis yang tidak melulu mengunjungi objek wisata dalam liburannya. Mereka juga tertarik bergaul dengan masyarakat dan membaur dengan kehidupan mereka. Itu pula yang menjadikan perkampungan di Jogja turut dijadikan objek wisata oleh Pemkot Jogja, dengan tajuk Kampung Wisata.
Ada 14 kampung yang diproyeksikan sebagai Kampung Wisata. Hanya saja, sebagai tahap awal, baru lima kampung yang dinyatakan sudah layak. Kampung tersebut adalah Dipowinatan, Cokrodirjan, Sosromenduran, Taman Sari dan Pandeyan. Nantinya, turis diajak untuk mengikuti program “Travel Dialog”. Masyarakat dengan turis akan saling berinteraksi.
Perkampungan di Jogja tidak lepas dari pengaruh Kasultanan Yogyakarta. Banyak sisi historis yang bisa digali soal itu. Nilai-nilai ini menjadi salah satu unsur jual dari kampung yang ada. Efek ekonomis sudah pasti akan mengiringi seiring banyaknya turis yang masuk.
Promosi sudah dilakukan Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Jogja. Pembuatan laman web khusus Kampung Wisata, telah dibuat untuk mengenalkan potensi wisatanya. Namun begitu, faktor penunjang lainnya juga disiapkan. Misalnya, kelembagaan, pembenahan potensi yang ada, penyiapan pemandu, dan paket wisata.
Menyusul, 9 kampung lain di Kota Jogja sedang dibenahi untuk mendukung program Kampung Wisata. Yaitu, Kampung Kadipaten, Tahunan, Purbayan, Brontokusuman, Suryatmajan, Notoprajan, Karangwaru, Kricak dan Tegalrejo. (sidomi)
No comments:
Post a Comment